Friday 21 November 2025 - 21:12
Kajian Mahdawiyah (14) | Syarat dan Latar Belakang Kemunculan Imam Mahdi 'Alaihissalam

Hawzah/ Setiap fenomena di dunia muncul dengan terpenuhinya syarat-syarat dan latar belakangnya. Tanpa terwujudnya latar belakang tersebut, tidak mungkin suatu keberadaan dapat terwujud bagi makhluk apa pun.

Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, serial kajian Mahdawiyah yang berjudul "Menuju Peradaban yang Ideal", yang kami sajikan ulasan ini untuk para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman Afs.

Kemunculan Imam Mahdi 'alaihissalam memiliki syarat-syarat dan tanda-tanda, yang disebut sebagai latar belakang (syarat) kemunculan dan tanda-tanda kemunculan. Perbedaan keduanya adalah Latar Belakang (prasyarat): Memiliki pengaruh nyata dalam terwujudnya kemunculan. Dengan syarat, terpenuhinya syarat-syarat tersebut, kemunculan Imam akan terjadi, dan tanpanya, kemunculan tidak akan ada. Sedangakan, tanda-tanda (‘Alā’im): Tidak berperan dalam menyebabkan terjadinya kemunculan-Nya. Tanda-tanda ini hanyalah indikator yang melalui nya kita dapat mengetahui bahwa kemunculan telah dekat atau akan segera terjadi.

Dengan memahami perbedaan ini, akan menjadi jelas bahwa latar belakang dan syarat itu jauh lebih penting daripada sekadar tanda-tanda. Oleh karena itu, kita harus lebih memfokuskan perhatian kita pada pemenuhan latar belakang dan syarat tersebut sesuai dengan kemampuan kita, daripada hanya terpaku pada tanda-tandanya.

Latar Belakang Kemunculan

Setiap fenomena di alam semesta terwujud ketika syarat dan latar belakangnya telah terpenuhi dan tersedia. Tanpa terpenuhinya faktor tersebut, mustahil bagi sesuatu atau fenomena untuk terealisasi dan terjadi. Seperti halnya, tidak semua tanah memiliki kemampuan untuk menumbuhkan benih, dan tidak setiap iklim cocok untuk menumbuhkan semua jenis tumbuhan. Seorang petani dapat mengharapkan hasil panen yang baik hanya ketika ia telah menyiapkan semua kondisi yang diperlukan untuk memperoleh hasil tersebut.

Berdasarkan prinsip ini, setiap revolusi dan peristiwa sosial juga bergantung pada landasan dan kondisinya. Kebangkitan dan revolusi global Imam Mahdi 'alaihissalam—yang merupakan gerakan terbesar sepanjang sejarah—juga mengikuti prinsip ini dan tidak akan terwujud tanpa terpenuhinya latar belakang dan syarat yang diperlukan.

Maksud dari pernyataan ini adalah agar tidak beranggapan bahwa urusan kebangkitan dan pemerintahan Imam Mahdi 'alaihissalam. merupakan pengecualian dari hukum-hukum yang mengatur alam semesta, serta gerakan reformasi beliau akan tercapai melalui mukjizat tanpa adanya sebab dan faktor alami. Sebaliknya, berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Ahlulbait 'alaihimussalam, sunnah Allah Swt telah menetapkan bahwa urusan-urusan dunia berjalan melalui faktor alamiah dan sebab-akibat yang biasa. Mengenai hal ini, Imam Ja'far As-Shadiq 'alaihissalam bersabda:

{أَبَی اَللَّهُ أَنْ یُجْرِیَ اَلْأَشْیَاءَ إِلاَّ بِأَسْبَابٍ}

"Allah menolak untuk menjalankan segala sesuatu kecuali melalui sebab-sebabnya." (Al-Kāfī, Jilid 1, hlm. 183)

Tentu saja, pernyataan di atas tidak berarti bahwa dalam kebangkitan besar Imam Mahdi 'alaihissalam tidak akan ada bantuan gaib dan langit. Maksudnya adalah bahwa di samping bantuan Ilahi, landasan, faktor, dan kondisi biasa juga harus dipersiapkan.

Prasyarat terpenting untuk kebangkitan dan revolusi global Imam Mahdi 'alaihissalam ada empat, yang akan kita bahas satu per satu:

1. Rencana dan Program

Sudah jelas bahwa setiap kebangkitan dan gerakan reformasi memerlukan dua program:

A). Program yang komprehensif untuk memerangi penyimpangan yang ada melalui penyusunan kekuatan.

B). Hukum yang sempurna dan sesuai dengan semua kebutuhan masyarakat, yang menjamin semua hak individu dan sosial dalam sistem pemerintahan yang adil, serta merumuskan gerakan yang progresif masyarakat untuk mencapai keadaan yang lebih ideal.

Seluruh ajaran Al-Qur'an dan Sunnah para Maksum 'alaihimussalam, yang merupakan Islam murni, dan sebagai hukum dan program terbaik yang tersedia untuk Imam Zaman 'alaihissalam, serta beliau akan bertindak dan berjalan berdasarkan piagam Ilahi yang abadi ini. Sebuah Kitab yang ayat-ayatnya diturunkan oleh Allah Yang Maha Besar, yang mengetahui segala sisi kehidupan manusia serta kebutuhan materi dan spiritualnya.

Oleh karena itu, revolusi global beliau, dari segi program dan hukum pemerintahan, memiliki fondasi yang tak tertandingi dan tidak dapat dibandingkan dengan gerakan atau reformasi lainnya. Bukti dari klaim ini adalah bahwa dunia saat ini, setelah mengalami hukum-hukum buatan manusia, mengakui kelemahan dan ketidakcukupannya, dan secara bertahap siap untuk menerima hukum-hukum langit (Allah Swt).

2. Kepemimpinan

Dalam semua kebangkitan, kebutuhan akan pemimpin dianggap sebagai kebutuhan yang paling mendasar. Semakin luas kebangkitan dan semakin tinggi tujuannya, maka kebutuhan akan kepemimpinan yang cakap, kuat, dan sesuai dengan tujuan tersebut akan semakin terasa.

Dalam pertarungan dunia melawan kezaliman dan penindasan, serta dalam menegakkan keadilan dan kesetaraan di muka bumi, keberadaan pemimpin yang berpengetahuan luas, berkompeten, lemah lembut, dan memiliki manajemen yang benar dan tegas adalah pilar utama dan esensial dalam revolusi ini. Imam Mahdi 'alaihissalam, yang merupakan sari pati para Nabi dan Auliya' (wali-wali Allah), adalah pemimpin kebangkitan besar yang masih hidup dan ada.

Beliau adalah satu-satunya pemimpin yang, karena hubungannya dengan alam gaib, memiliki pengetahuan lengkap tentang seluruh keberadaan dan hubungan-hubungan di dalamnya, dan merupakan manusia paling berilmu di zamannya. Nabi Muhammad Saw bersabda:

{أَلَا إِنَّهُ وَارِثُ کُلِّ عِلْمٍ وَ الْمُحِیطُ بِکُلِّ فَهْمٍ}

"Ketahuilah! Sesungguhnya dia (Mahdi) adalah pewaris segala ilmu dan meliputi segala pemahaman."(Khotbah Ghadir Khum)

3. Adanya Pendukung

Salah satu latar belakang dan syarat yang diperlukan dan menjadi sangat penting dan krusial untuk terwujudnya kemunculan-Nya adalah adanya para pendukung yang pantas dan layak untuk mendukung kebangkitan dan menjalankan tugas-tugas dalam pemerintahan dunia ini. Jelasl bahwa ketika sebuah revolusi dunia terjadi melalui kepemimpinan surgawi, ia pasti membutuhkan mitra dan rekan kerja yang sesuai dengan tujuan tersebut. Tidak setiap orang yang mengaku sebagai mitra dan rekan kerja dapat hadir di medan tersebut.

4. Kesiapan Umat Manusia secara Umum

Dalam berbagai periode sejarah Imam Maksum 'alaihissalām, bahwa umat manusia tidak memiliki kesiapan yang memadai untuk memanfaatkan kehadiran seorang Imam secara optimal. Di masa yang berbeda, mereka tidak bisa menghargai keberkahan dari kehadiran para Imam Maksum 'alaihimussalam dan tidak mengambil manfaat dari mata air petunjuk ilhai sebagaimana mestinya. Allah Swt menyembunyikan Hujjah (Bukti) kebenaran yang terakhir agar saat beliau muncul umat manusia telah siap menerima kehadiran-Nya ditengah- tengah mereka, dan memenuhi serta melepaskan dahaga semua orang dari sumber mata air makrifat Ilahi.

Oleh karena itu, adanya kesiapan umat manusia dalam menerima kehadiran-Nya merupakan salah satu syarat yang sangat penting bagi kemunculan Sang Juru Penyelamat yang Dijanjikan (Muslih al-Mau'ūd), dan dengan kesiapan tersebut, gerakan reformasi dunia yang dilakukan oleh beliau akan mencapai hasil yang diinginkan. Peristiwa kemunculan beliau hanya akan terjadi ketika semua orang, dari lubuk hati terdalamnya, menginginkan keadilan sosial yang menyeluruh, jamina keamanan moral dan psikologis, serta peningkatan dan perkembangan nilai-nilai spiritual dalam diri mereka.

Jelaslah bahwa kerinduan untuk menyambut kehadiran seorang Imam Maksum 'alaihissalam akan mencapai puncaknya ketika umat manusia, — setelah melewati berbagai macam eksperimen dan percobaan hukum dan sistem pemerintahan dunia yang dibuat oleh manusia— menyadari kebenaran bahwa satu-satunya penyelamat dunia dari kerusakan dan kebobrokan adalah Khalifah (Wakil) Allah Swt di muka bumi, yaitu Imam Mahdi 'alaihissalām. dan satu-satunya program yang akan membawa dan mengantarkan kehidupan umat manusia menjadi lebih baik dan bermartabat adalah hukum-hukum Ilahi. Oleh karena itu, setelah mereka memahami kebutuhan akan seorang Imam, dan pemahaman ini, mereka berupaya menciptakan landasan bagi kemunculan beliau (Imam Mahdi 'alaihissalam) dan menyingkirkan semua penghalang dari jalannya. Pada saat itulah Faraj (kemenangan) akan tiba.

Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah riwayat:

{... حَتَّی لاَ یَجِدُ اَلرَّجُلُ مَلْجَأً یَلْجَأُ إِلَیْهِ مِنَ اَلظُّلْمِ، فَیَبْعَثُ اَللَّهُ رَجُلاً مِنْ عِتْرَتِی...}

"[Suatu saat akan tiba] di mana manusia Mukmin tidak menemukan satu pun tempat berlindung yang dapat ia tuju untuk menghindari semua kezaliman; maka [pada saat itu], Allah Swt mengutus seorang pria dari keturunanku..." (Isbat al-Hudā, Jilid 5, hlm. 244)

Pembahasan ini masih berlanjut...

Sumber: Diambil dari buku "Negīn-e Āfarīnish" (Permata Ciptaan), dengan sedikit perubahan.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha